Blogger Template by Blogcrowds

From: zakky cholisoh
Subject: [farmasi_ums_ milis] renungan
To: farmasi_ums_ milis@yahoogroup s.com
Date: Tuesday, July 22, 2008, 6:57 AM

hiks, jadi terharu....


- - - sebuah perenungan
Buat para suami baca ya … istri & calon istri juga boleh.. Dilihat
dari usianya beliau sudah tidak muda lagi, usia yg sudah senja
bahkan sudah mendekati malam, Pak Suyatno 58 tahun kesehariannya
diisi dengan merawat istrinya yang sakit istrinya juga sudah tua..
mereka menikah sudah lebih 32 tahun. Mereka dikarunia 4 orang anak
disinilah awal cobaan menerpa, setelah istrinya melahirkan anak ke
empat tiba2 kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan itu terjadi
selama 2 tahun, menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi
lemah bahkan terasa tidak bertulang lidahnyapun sudah tidak bisa
digerakkan lagi. Setiap hari Pak Suyatno memandikan, membersihkan
kotoran, menyuapi, dan mengangkat istrinya keatas tempat tidur.
Sebelum berangkat kerja dia letakkan istrinya didepan TV supaya
istrinya tidak merasa kesepian. Walau istrinya tidak dapat bicara
tapi dia selalu melihat istrinya tersenyum, untunglah tempat usaha
Pak Suyatno tidak begitu jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia
pulang untuk menyuapi istrinya makan siang. sorenya dia pulang
memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia
temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa2 saja yg dia
alami seharian. Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi tidak
bisa menanggapi, Pak Suyatno sudah cukup senang bahkan dia selalu
menggoda istrinya setiap berangkat tidur. Rutinitas ini dilakukan
Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun, dengan sabar dia merawat istrinya
bahkan sambil membesarkan ke empat buah hati mereka, sekarang anak2
mereka sudah dewasa tinggal si bungsu yg masih kuliah. Pada suatu
hari ke empat anak Suyatno berkumpul dirumah orang tua mereka sambil
menjenguk Ibunya. Karena setelah anak mereka menikah sudah tinggal
dengan keluarga masing2 dan Pak Suyatno memutuskan Ibu mereka dia yg
merawat, yang dia inginkan hanya satu … semua anaknya berhasil.
Dengan kalimat yg cukup hati2 anak yg sulung berkata "Pak kami ingin
sekali merawat Ibu semenjak kami kecil melihat Bapak merawat Ibu
tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir Bapak. … bahkan Bapak
tidak ijinkan kami menjaga Ibu". dengan air mata berlinang anak itu
melanjutkan kata2nya "sudah yg keempat kalinya kami mengijinkan Bapak
menikah lagi, kami rasa Ibupun akan mengijinkannya, kapan Bapak
menikmati masa tua Bapak dengan berkorban seperti ini kami sudah
tidak tega melihat Bapak, kami janji kami akan merawat Ibu
sebaik-baik secara bergantian ..." Pak Suyatno menjawab hal yg
sama sekali tidak diduga anak2 mereka."Anak2ku … Jikalau perkawinan
& hidup didunia ini hanya untuk nafsu, mungkin Bapak akan menikah …
tapi ketahuilah dengan adanya Ibu kalian disampingku itu sudah lebih
dari cukup, dia telah melahirkan kalian ... sejenak kerongkongannya
tersekat … kalian yg selalu kurindukan hadir didunia ini dengan
penuh cinta yg tidak satupun dapat menghargai dengan apapun. Coba
kalian tanya Ibumu apakah dia menginginkan keadaannya seperti ini?
Kalian menginginkan Bapak bahagia, apakah batin Bapak bisa bahagia
meninggalkan Ibumu dengan keadaanya sekarang, kalian menginginkan
Bapak yg masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain,
bagaimana dengan Ibumu yg masih sakit." Sejenak meledaklah tangis
anak2 Pak Suyatno merekapun melihat butiran2 kecil jatuh dipelupuk
mata Ibu Suyatno … dengan pilu ditatapnya mata suami yg sangat
dicintainya itu.. Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah
satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber dan merekapun
mengajukan pertanyaan kepada Suyatno kenapa mampu bertahan selama 25
tahun merawat sendiri Istrinya yg sudah tidak bisa apa2.. disaat
itulah meledak tangis beliau dengan tamu yg hadir di studio
kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru disitulah
Pak Suyatno bercerita. "Jika manusia didunia ini mengagungkan
sebuah cinta dalam perkawinannya, tetapi tidak mau memberi (memberi
waktu, tenaga, pikiran, perhatian) adalah kesia-siaan. Saya memilih
istri saya menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat
diapun dengan sabar merawat saya mencintai saya dengan hati dan
batinnya bukan dengan mata, dan dia memberi saya 4 orang anak yg
lucu2 ... Sekarang dia sakit karena berkorban untuk cinta kita
bersama … dan itu merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat
memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya. Sehatpun belum tentu
saya mencari penggantinya apalagi dia sakit,,,"

Regards,

Iza


Good bye Solo

I will leave Solo soon,
I'm sorry for all my best friends..
Thanks for everything...

Regards,
Iza



Good story

dari milis tetangga...semoga menambah iman kita........ ......... ....
Kisah Nyata Seorang Pemuda Arab Yang Menimba Ilmu Di Amerika Rabu, 22 Februari 06

Ada seorang pemuda arab yang baru saja me-nyelesaikan bangku kuliahnya di Amerika.
Pemuda ini adalah salah seorang yang diberi nikmat oleh Allah berupa pendidikan agama Islam bahkan ia mampu mendalaminya.
Selain belajar, ia juga seorang juru dakwah Islam.
Ketika berada di Amerika , ia berkenalan dengan salah seorang Nasrani.
Hubungan mereka semakin akrab, dengan harapan semoga Allah SWT memberinya hidayah masuk Islam.

Pada suatu hari mereka berdua berjalan-jalan di sebuah perkampungan di Amerika dan melintas di dekat sebuah gereja yang terdapat di kampung tersebut.
Temannya itu meminta agar ia turut masuk ke dalam gereja.
Semula ia berkeberatan.
Namun karena ia terus mendesak akhirnya pemuda itupun memenuhi permintaannya
lalu ikut masuk ke dalam gereja dan duduk di salah satu bangku dengan hening, sebagaimana kebiasaan mereka.
Ketika pendeta masuk, mereka serentak berdiri untuk memberikan penghor-matan lantas kembali duduk.

Di saat itu si pendeta agak terbelalak ketika meli-hat kepada para hadirin dan berkata,
"Di tengah kita ada seorang muslim. Aku harap ia keluar dari sini."
Pemuda arab itu tidak bergeming dari tempatnya.
Pendeta tersebut mengucapkan perkataan itu berkali-kali, namun ia tetap tidak bergeming dari tempatnya.
Hingga akhirnya pendeta itu berkata,
"Aku minta ia keluar dari sini dan aku menjamin keselamatannya. "
Barulah pemuda ini beranjak keluar.
Di ambang pintu ia bertanya kepada sang pen-deta,
"Bagaimana anda tahu bahwa saya seorang mus-lim."
Pendeta itu menjawab, "Dari tanda yang terdapat di wajahmu."
Kemudian ia beranjak hendak keluar.
Namun sang pendeta ingin memanfaatkan keberadaan pemuda ini, yaitu dengan mengajukan beberapa pertanyaan,
tujuannya untuk memojokkan pemuda tersebut dan sekaligus mengokohkan markasnya.
Pemuda muslim itupun menerima tantangan debat tersebut.

Sang pendeta berkata,
"Aku akan mengajukan kepada anda 22 pertanyaan dan anda harus menja-wabnya dengan tepat."
Si pemuda tersenyum dan berkata,
"Silahkan!

Sang pendeta pun mulai bertanya,
    • Sebutkan satu yang tiada duanya,
    • dua yang tiada tiganya,
    • tiga yang tiada empatnya,
    • empat yang tiada limanya,
    • lima yang tiada enamnya,
    • enam yang tiada tujuhnya,
    • tujuh yang tiada delapannya,
    • delapan yang tiada sembilannya,
    • sembilan yang tiada sepuluhnya,
    • sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh,
    • sebelas yang tiada dua belasnya,
    • dua belas yang tiada tiga belasnya,
    • tiga belas yang tiada empat belasnya.
    • Sebutkan sesuatu yang dapat bernafas namun tidak mempunyai ruh!
    • Apa yang dimaksud dengan kuburan berjalan membawa isinya?
    • Siapakah yang berdusta namun masuk ke dalam surga?
    • Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah namun Dia tidak menyu-kainya?
    • Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dengan tanpa ayah dan ibu!
    • Siapakah yang tercipta dari api, siapakah yang diadzab dengan api dan siapakah yang
      terpelihara dari api?
    • Siapakah yang tercipta dari batu, siapakah yg diadzab dengan batu dan siapakah yang terpelihara dari batu?
    • Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap besar!
    • Pohon apakah yang mempu-nyai 12 ranting, setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun
      mempunyai 5 buah, 3 di bawah naungan dan dua di bawah sinaran matahari?"
Mendengar pertanyaan tersebut pemuda itu ter-senyum dengan
  • senyuman mengandung keyakinan kepada Allah. Setelah membaca basmalah ia berkata,
    Satu yang tiada duanya ialah Allah SWT.
  • Dua yang tiada tiganya ialah malam dan siang. Allah SWT berfirman, "Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda (kebesaran kami)." (Al-Isra': 12).
  • Tiga yang tiada empatnya adalah kekhilafan yang dilakukan Nabi Musa ketika Khidir menenggelamkan sampan, membunuh seorang anak kecil dan ketika me-negakkan kembali dinding yang hampir roboh.
  • Empat yang tiada limanya adalah Taurat, Injil, Zabur dan al-Qur'an.
  • Lima yang tiada enamnya ialah shalat lima waktu.
  • Enam yang tiada tujuhnya ialah jumlah hari ke-tika Allah SWT menciptakan makhluk.
  • Tujuh yang tiada delapannya ialah langit yang tujuh lapis. Allah SWT berfirman, "Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang." (Al-Mulk: 3).
  • Delapan yang tiada sembilannya ialah malaikat pemikul Arsy ar-Rahman. Allah SWT berfirman,"Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung 'Arsy Rabbmu di atas(kepala) mereka." (Al-Haqah: 17).
  • Sembilan yang tiada sepuluhnya adalah mu'jizat yang diberikan kepada Nabi Musa : tongkat, tangan yang bercahaya, angin topan, musim paceklik, katak, darah, kutu dan belalang dan *
  • Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh ialah ke-baikan. Allah SWT berfirman, "Barangsiapa yang berbuat kebaikan maka untuknya sepuluh kali lipat." (Al-An'am: 160).
  • Sebelas yang tiada dua belasnya ialah jumlah saudara-saudara Yusuf .
  • Dua belas yang tiada tiga belasnya ialah mu'jizat Nabi Musa yang terdapat dalam firman Allah, "Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman, 'Pukullah batu itu dengan tongkatmu.' Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air." (Al-Baqarah: 60).
  • Tiga belas yang tiada empat belasnya ialah jumlah saudara Yusuf ditambah dengan ayah dan ibunya.
  • Adapun sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai ruh adalah waktu Shubuh. Allah SWT ber-firman, "Dan waktu subuh apabila fajarnya mulai menying-sing. " (At-Takwir: 18).
  • Kuburan yang membawa isinya adalah ikan yang menelan Nabi Yunus AS.
  • Mereka yang berdusta namun masuk ke dalam surga adalah saudara-saudara Yusuf , yakni ketika mereka berkata kepada ayahnya,
    "Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala." Setelah kedustaan terungkap, Yusuf berkata kepada mereka," tak ada cercaaan ter-hadap kalian." Dan ayah mereka Ya'qub berkata, "Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Rabbku. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
  • Sesuatu yang diciptakan Allah namun tidak Dia sukai adalah suara keledai. Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya sejelek-jelek suara adalah suara keledai." (Luqman: 19).
  • Makhluk yang diciptakan Allah tanpa bapak dan ibu adalah Nabi Adam, malaikat, unta Nabi Shalih dan kambing Nabi Ibrahim.
  • Makhluk yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang diadzab dengan api ialah Abu Jahal dan yang terpelihara dari api adalah Nabi Ibrahim. Allah SWT berfirman, "Wahai api dinginlah dan selamatkan Ibrahim." (Al-Anbiya': 69).
  • Makhluk yang terbuat dari batu adalah unta Nabi Shalih, yang diadzab dengan batu adalah tentara bergajah dan yang terpelihara dari batu adalah Ash-habul Kahfi (penghuni gua).
  • Sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap perkara besar adalah tipu daya wanita, sebagaimana firman Allah SWT, "Sesungguhnya tipu daya kaum wanita itu sangatlah besar." (Yusuf: 28).
  • Adapun pohon yang memiliki 12 ranting setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah teduhan dan dua di bawah sinaran matahari maknanya: Pohon adalah tahun, ranting adalah bulan, daun adalah hari dan buahnya adalah shalat yang lima waktu, tiga dikerjakan di malam hari dan dua di siang hari.
Pendeta dan para hadirin merasa takjub mende-ngar jawaban pemuda muslim tersebut.
Kemudian ia pamit dan beranjak hendak pergi.
Namun ia mengurungkan niatnya dan meminta kepada pendeta agar menjawab satu pertanyaan saja.
Permintaan ini disetujui oleh sang pendeta.
Pemuda ini berkata, "Apakah kunci surga itu?"
mendengar pertanyaan itu lidah sang pendeta menjadi kelu,
hatinya diselimuti keraguan dan rona wajahnya pun berubah.
Ia berusaha menyem-bunyikan kekhawatirannya, namun hasilnya nihil.
Orang-orang yang hadir di gereja itu terus mendesaknya agar menjawab pertanyaan tersebut, namun ia berusaha mengelak.

Mereka berkata,
"Anda telah melontarkan 22 pertanyaan kepadanya dan semuanya ia jawab, sementara ia hanya memberimu satu pertanyaan namun anda tidak mampu menjawabnya! "
Pendeta tersebut berkata,
"Sungguh aku mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, namun aku takut kalian marah.
" Mereka menjawab, "Kami akan jamin keselamatan anda."
Sang pendeta pun berkata, "
Jawabannya ialah: Asyhadu an La Ilaha Illallah wa anna Muhammadar Rasulullah."

Lantas sang pendeta dan orang-orang yang hadir di gereja itu memeluk agama Islam. ALLAHU AKBAR!
Sungguh Allah telah menganugrahkan kebaikan dan menjaga mereka dengan Islam melalui tangan seorang pemuda muslim yang bertakwa.**

* Penulis tidak menyebutkan yang kesembilan (pent.)
* Kisah nyata ini diambil dari Mausu'ah al-Qishash al-Waqi'ah melalui internet,
www.gesah.net

Regards,
iza

A new's Life


Thank's ALLAH swt Finally I have found...

Terima Kasih Cinta (ALLAH swt) untuk segalanya... (AFGHAN banget hehe...)


Euphorbia-Biofuel



Tentang Euphorbia dan Biofuel



Milk Bush/Pencil Bush (Euphorbia tirucalli) as Biodiesel

The Pencil Bush shrub can grow in arid as well as more mesophytic zones. A large shrub, Euphorbia tirucalli, is used as a hedge in Brazil. The ability of these plants to grow well in dry regions and on land that are not suitable for growing food, and the fact that the oil yield from an acre could be comparable to or better than many other biodiesel candidates (an estimate of oil yield for milk bush/pencil bush is between 10 and 50 barrels of oil per acre, ie., between 25 and 125 barrels per hectare )

Kingdom: Plantae

Division: Magnoliophyta

Class: Magnoliopsida

Order: Malpighiales

Family: Euphorbiaceae

Genus: Euphorbia

Species: E. tirucalli

Binomial name - Euphorbia tirucalli

Euphorbia tirucalli, pencil tree, or milk bush is a shrub that grows in semi-arid tropical climates. Milk bush produces a poisonous latex which can, with little effort, be converted to the equivalent of gasoline. This led chemist Melvin Calvin to propose the exploitation of milk bush for producing oil. This usage is particularly appealing because of the ability of milk bush to grow on land that is not suitable for most other crops. Calvin estimated that 10 to 50 barrels of oil per acre was achievable.

Semoga bermanfaat


Regards,

Iza

Newer Posts Older Posts Home